Pages

Selasa, 26 Januari 2016

Tugas Biologi : Kandungan Zat Bermanfaat dan Toksik pada Martabak Telor



Martabak Telor

Martabak Telor adalah makanan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia dan banyak dijual di berbagai tempat dengan harga yang relative terjangkau. Makanan ini awalnya diperkenalkan oleh seorang pemuda Jawa dan pemuda India. Makanan ini adalah perpaduan antara Martabak arab dan Martabak India, jadi tidak heran bahwa makanan ini banyak ditemukan di Arab Saudi, Yaman, dan Mesir. Namun rasanya yang lezat membuat makanan ini banyak digemari dan dikonsumsi masyarakat Indonesia.
A.    Kandungan Zat bermanfaat dan Toksin dalam Martabak Telor
a.         Kandungan Zat bermanfaat
1.    Protein
Satu porsi Martabak mengandung protein sebanyak 3,5 gr. Protein bermanfaat untuk pengganti sel tubuh yang rusak, penyeimbang asam dan basa dalam tubuh, sebagai sumber energi, dan sebagainya.
2.    Karbohidrat
Satu porsi Martabak mengandung karbohidrat sebanyak 37 gr. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber utama energi,pembentukan sel, jaringan, dan organ, berperan penting dalam metabolism, dan sebagainya.
3.    Lemak
Satu porsi Martabak mengandung lemak sebanyak 4,1 gr. Lemak berfungsi sebagai sumber energi, pelarut vitamin A, D, E, dan K, pelindung organ tubuh, dan sebagainya.
4.    Zat besi
Satu porsi Martabak telor mengandung zat besi sebanyak 1,4 mg. Zat besi bermanfaat untuk membentuk hemoglobin.
5.    Vitamin A
Satu porsi Martabak Telor mengandung Vitamin A sebanyak 121 IU. Vitamin A berfungsi untuk kesehatan mata dan kehalusan kulit.
b.         Kandungan Toksin
1.    Racun Alfatoksin
Merupakan segolongan senyawa toksik (mikotoksin, toksin yang berasal dari fungi) yang dikenal mematikan dan karsinogenik bagi manusia dan hewan.
Alfatoksin yang ada pada martabak telor berasal dari minyak jelantah yang digunakan untuk menggoreng. Minyak jelantah yang dipakai berulang ulang akan turun kualitasnya dan sangat disenangi jamur untuk hidup, dan racun ini dihasilkan oleh jamur tersebut.




         Struktur kimia (–)-aflatoksin B1                                      Struktur kimia (–)-aflatoksin G1


2.      Racun Aldehid
Racun ini berasal dari minyak goreng bekas ( jelantah ) yang digunakan untuk menggoreng martabak telor. Minyak goreng yang dipakai berulang kali akan mengalami proses kimiawi yang menghasilkan zat aldehid. Aldehid berasal dari degradasi asam lemak  pada minyak. Ketika masuk tubuh, aldehid sangat reaktif terhadap protein, hormon, dan enzim dengan menghambat kerja mereka. Dan, berbagai penyakit siap bermuculan.





3.      Adanya Monosodium Glutamat ( MSG )
Sebenarnya C5H8NNaO4 ( MSG ) bukan racun, namun akan berbahaya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi dengan dosis yang tidak benar. Pada Martabak Telor dosis MSG yang diberikan sangatlah tinggi sehingga berbahaya bagi tubuh manusia. MSG atau monosodium glutamat merupakan garam yang molekul penyusunnya berupa sodium/natrium (Na) dan glutamat.



            Selain mengandung beberapa zat kimia yang berbahaya, Martabak Telor juga mengandung angka kolestrol yang sangat tinggi, dan hal ini juga akan menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia.
B.     Bahaya Toksin Dalam Martabak Telor bagi Kesehatan
1.         Bahaya Racun Alfatoksin
Berpotensi merangsang kanker, terutama kanker hati. Serangan toksin yang paling ringan adalah lecet (iritasi) ringan akibat kematian jaringan (nekrosis). Pemaparan pada kadar tinggi dapat menyebabkan sirosis, karsinoma pada hati, serta gangguan pencernaan, penyerapan bahan makanan, dan metabolisme nutrien. Toksin ini di hati akan direaksi menjadi epoksida yang sangat reaktif terhadap senyawa-senyawa di dalam sel. Efek karsinogenik terjadi karena basa N guanin pada DNA akan diikat dan mengganggu kerja gen.
2.      Bahaya Racun Aldehid
Zat ini yang menjadi pemicu kehadiran penyakit neurodegenerative dan beberapa jenis kanker yang mematikan. Penyakit neurodegenerative tersebut, misalnya, Alzheimer dan Parkinson yang berhubungan dengan kerusakan saraf.
3.      Bahaya Monosodium Glutamat ( MSG )
MSG dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel neuron, degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina, menyebabkan mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal, kanker otak dan merusak jaringan lemak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar