Martabak
Telor
Martabak Telor adalah makanan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia dan banyak dijual di berbagai tempat dengan harga yang relative terjangkau. Makanan ini awalnya diperkenalkan oleh seorang pemuda Jawa dan pemuda India. Makanan ini adalah perpaduan antara Martabak arab dan Martabak India, jadi tidak heran bahwa makanan ini banyak ditemukan di Arab Saudi, Yaman, dan Mesir. Namun rasanya yang lezat membuat makanan ini banyak digemari dan dikonsumsi masyarakat Indonesia.
A.
Kandungan
Zat bermanfaat dan Toksin dalam Martabak Telor
a.
Kandungan Zat
bermanfaat
1. Protein
Satu porsi Martabak
mengandung protein sebanyak 3,5 gr. Protein bermanfaat untuk pengganti sel
tubuh yang rusak, penyeimbang asam dan basa dalam tubuh, sebagai sumber energi,
dan sebagainya.
2. Karbohidrat
Satu porsi Martabak
mengandung karbohidrat sebanyak 37 gr. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber
utama energi,pembentukan sel, jaringan, dan organ, berperan penting dalam
metabolism, dan sebagainya.
3. Lemak
Satu porsi Martabak
mengandung lemak sebanyak 4,1 gr. Lemak berfungsi sebagai sumber energi,
pelarut vitamin A, D, E, dan K, pelindung organ tubuh, dan sebagainya.
4. Zat
besi
Satu porsi
Martabak telor mengandung zat besi sebanyak 1,4 mg. Zat besi bermanfaat untuk
membentuk hemoglobin.
5. Vitamin
A
Satu porsi
Martabak Telor mengandung Vitamin A sebanyak 121 IU. Vitamin A berfungsi untuk
kesehatan mata dan kehalusan kulit.
b.
Kandungan Toksin
1. Racun
Alfatoksin
Merupakan segolongan senyawa toksik (mikotoksin, toksin yang berasal dari fungi) yang dikenal mematikan dan karsinogenik bagi manusia dan hewan.
Alfatoksin yang
ada pada martabak telor berasal dari minyak jelantah yang digunakan untuk
menggoreng. Minyak jelantah yang dipakai berulang ulang akan turun kualitasnya
dan sangat disenangi jamur untuk hidup, dan racun ini dihasilkan oleh jamur
tersebut.
Struktur
kimia (–)-aflatoksin B1 Struktur
kimia (–)-aflatoksin G1
2. Racun
Aldehid
Racun ini
berasal dari minyak goreng bekas ( jelantah ) yang digunakan untuk menggoreng
martabak telor. Minyak goreng yang dipakai berulang kali akan mengalami proses
kimiawi yang menghasilkan zat aldehid. Aldehid berasal dari
degradasi asam lemak pada minyak. Ketika masuk tubuh, aldehid
sangat reaktif terhadap protein, hormon, dan enzim dengan
menghambat kerja mereka. Dan, berbagai penyakit siap bermuculan.
3. Adanya
Monosodium Glutamat ( MSG )
Sebenarnya C5H8NNaO4 ( MSG
) bukan racun, namun akan berbahaya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi dengan
dosis yang tidak benar. Pada Martabak Telor dosis MSG yang diberikan sangatlah
tinggi sehingga berbahaya bagi tubuh manusia. MSG atau monosodium glutamat
merupakan garam yang molekul penyusunnya berupa sodium/natrium (Na) dan
glutamat.
Selain
mengandung beberapa zat kimia yang berbahaya, Martabak Telor juga mengandung
angka kolestrol yang sangat tinggi, dan hal ini juga akan menimbulkan berbagai
penyakit pada tubuh manusia.
B.
Bahaya
Toksin Dalam Martabak Telor bagi Kesehatan
1.
Bahaya Racun Alfatoksin
Berpotensi
merangsang kanker, terutama kanker hati. Serangan toksin yang paling ringan
adalah lecet (iritasi) ringan akibat kematian jaringan (nekrosis). Pemaparan pada kadar tinggi dapat
menyebabkan sirosis, karsinoma pada hati, serta gangguan pencernaan, penyerapan bahan makanan, dan metabolisme nutrien. Toksin ini di hati akan direaksi menjadi epoksida yang sangat reaktif terhadap
senyawa-senyawa di dalam sel. Efek karsinogenik terjadi karena basa N guanin pada DNA akan diikat dan mengganggu kerja gen.
2. Bahaya
Racun Aldehid
Zat ini yang menjadi pemicu kehadiran penyakit neurodegenerative
dan beberapa jenis kanker yang mematikan. Penyakit neurodegenerative
tersebut, misalnya, Alzheimer dan Parkinson yang berhubungan dengan kerusakan
saraf.
3. Bahaya
Monosodium Glutamat ( MSG )
MSG dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel
neuron, degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina,
menyebabkan mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal,
kanker otak dan merusak jaringan lemak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar