Pages

Jumat, 07 Mei 2021

Kebijakan Hutang (MANAJEMEN KEUANGAN)

 

Kebijakan Hutang

A.      Pengertian Hutang dan Jenis-jenis Hutang

       Hutang adalah kewajiban suatu badan usaha/perusahaan kepada pihak ketiga yang dibayar dengan cara menyerahkan aktiva atau jasa dalam jangka waktu tertentu sebagai akibat dari transaksi/pembelanjaan dimasa lalu. Hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan yang bersumber dari luar perusahaan (eksternal) yang di gunakan oleh perusahaan sebagai penambahan dananya dalam menjalani perusahaannya.

       Hutang dapat dibedakan menjadi dua jenis golongan yaitu :

1.         Hutang Jangka Pendek (short-term debt)

     Hutang jangka pendek merupakan kewajiban yang diperkirakan untuk memenuhi pembayaran tunai dalam jangka waktu satu tahun atau dalma siklus operasi, yang mungkin lebih singkat. Hutang jangka pendek adalah sumber dana untuk melunasi biaya pembelanjaan pendek.

     Hutang  jangka pendek dapat diklarifikasikan menjadi dua yang meliputi sebagai berikut :

a.             Hutang Jangka Pendek Spontan

Hutang Jangka Pendek disebut spontan sebab timbul dengan sendirinya dari transaksi sehari-hari. Hutang jangka pendek spontan terdiri dari :

·           Hutang Dagang

Hutang Dagang adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan. Terdiri dari tiga tipe kredit dagang yaitu : open account, note payable, dan trade acceptance.

-          Open Account : Pembeli tidak membubuhkan tanda tangan formal yang menunjukkan pembeli berhutang kepada penjual. Open account terlihat di neraca pembeli sebagai hutang dagang.

-          Note Payable : Pembeli menandatangani surat sebagai bukti utang kepada penjual.  Surat itu menunjukkan kewajiban membayar pada waktu tertentu. Surat itu dibuat saat penjual mengingini pembeli mengakui utangnya secara formal.

-          Trade Acceptance : Bentuk utang kredit secara formal, penjual membuat draft kepada pembeli yang berisi pesan pembeli membayar draft pada suatu waktu tertentu. Penjual tidak akan melepaskan barang sampai pembeli menerima draft tersebut. Ketika pembeli menerima draft tersebut, maka pembeli menunjukkan bank tertentu yang akan membayar hutang itu pada waktu tertentu.  Trade acceptance dapat diperjual belikan ketika membutuhkan suatu dana.

Syarat-syarat Penjualan pada Hutang Dagang

1.    COD (Cash on Delivery), diamana pemabayaran dilakukan setelah barang diterima, dan CBD (Cash Before Delivery), dimana pembayaran dilakukan sebelum barang diterima. COD dan COB adalah syarat penjualan tanpa diskon.

2.    Net Period Tanpa Diskon, penjual memberi kelonggaran dalam waktu pembayaran, contoh “net 30” artinya faktur harus dibayar dalam waktu 30 hari secara penuh.

3.    Net Period Dengan Diskon, penjual memberi kelonggaran dalam waktu pembayaran dengan menyertakan diskon. Contoh disebutkan di dalam penjualan 2/10,net 30, artinya jika pembeli membayar tunai dalam waktu 10 hari maka akan diberi diskon 2% dalam waktu pelunasan 3o hari.

4.    Seasonal Dating, penjual akan memberikan kredit pada saat penjualan bukan musimnya. Contoh, penjual memberikan penjualan kredit dan diskon pada penjualan payung disaat musim kemarau.

Arti Penting dan Keuntungan Kredit Dagang

Kredit dagang dijadikan sebagai sumber dana untuk pembeli sebab pembeli tidak perlu segera membayar setelah barangnya diterima. Utang dagang dari banyak perusahaan menunjukkan continous from of credit. Pada open Account, jika ada situasi tertentu, pembeli dapat bernegosiasi dengan penjual untuk memberi kelonggaran atau menunda pembayaran utang.

·           Utang Akrual

Utang Akrual merupakan sumber pembelanjaan spontan. Utang Akrual adalah biaya yang belum dibayar seperti upah dan pajak.

b.            Hutang Jangka Pendek Tidak Spontan

Hutang Jangka Pendek disebut tidak spontan sebab timbul dengan tidak sendirinya dari transaksi sehari-hari, melainkan harus diatur secara formal.

Utang jangka pendek yang tidak spontan diperoleh dari negosiasi perusahaan dengan pihak luar.

 


2.     Hutang Jangka Panjang (longterm debt)

Hutang jangka panjang merupakan hutang yang jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca dan sumber-sumber untuk melunasi hutang jangka panjang adalah sumber bukan dari kelompok aktiva lancar.

Hutang jangka panjang terdiri dari :

a.                       Hutang obligasi merupakan suatu promes (surat janji) untuk membayar sejumlah uang pada saat jatuh tempo, yang sifatnya jangka panjang.

b.                      Hipotik merupakan hutang jangka panjang yang pembayarannya dijamin dengan harta tidak bergerak, seperti tanah, gedung dan sebagainya.

B.       Pengertian Kebijakan Hutang

       Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Selain itu kebijakan hutang perusahaan juga berfungsi sebagai mekanisme monitoring terhadap tindakan manajer yang dilakukan dalam pengelolaan perusahaan. Kebijakan hutang dapat di pengaruhi oleh karakteristik khusus perusahaan yang memepengaruhi kurva penawaran hutang pada perusahaan atau permintaan atas hutang.

       Keputusan pembiayaan melalui hutang mempunyai batasan yang ditentukan oleh standar rasio hutang tertentu yang tidak boleh dilampaui. Dari sudut pasar pemegang hutang jangka panjang, risiko hutang lebih kecil dibanding saham biasa atau saham preferen. Meskipun begitu, hutang dianggap memiliki keunggulan terbatas dipandang dari segi laba, dan dianggap lemah dipandang dari segi pengendalian.

       Hal ini dapat dijelaskan oleh Weston dan Copeland (1997) dalam Gusti (2013), sebagai berikut:

1.        Dari segi risiko, hutang dipandang lebih menguntungkan dibanding saham biasa atau saham preferen karena hutang memberi prioritas dalam hal pendapatan dan juga dalam hal likuidasi. Hutang juga memiliki masa jatuh tempo yang pasti dan dilindungi oleh akad (covenants) dalam indenture.

2.        Dari segi laba, para pemegang obligasi memiliki hasil pengembalian tetap, kecuali dalam kasus obligasi pendapatan (income bonds) atau surat hutang dengan suku bunga mengambang. Pembayaran bunga tidak tergantung pada tingkat laba perusahaan atau suku bunga pasar yang sedang berlaku. Meskipun demikian, hutang tidak pernah dapat ikut menikmati laba perusahaan yaitu saat perusahaan bisa berhasil menarik laba yang maksimal. Sering kali hutang jangka panjang bisa dibatalkan sebelum waktunya. Jika hal ini terjadi, misalnya obligasi ditarik melalui opsi tarik, investor akan menerima kembali uangnya, yang harus ditanam kembali agar dana tersebut tidak mati.

3.        Dari segi pengendalian, pemegang obligasi biasanya tidak memiliki hak suara. Meskipun begitu, jika sampai obligasi dinyatakan tak dapat dibayar, pemegang obligasi dapat mengambil alih kendali perusahaan.

Dari sudut pandang emiten hutang jangka panjang (peminjam hutang) ada beberapa keunggulan dan kelemahan dalam obligasi. Keunggulan dan kelemahan dari hutang jangka panjang (Sjahrial, 2007:301), sebagai berikut: Keunggulan:

1.        Biaya modal setelah pajak relatif rendah,

2.        Bunga yang dibayarkanmerupakan pengurang pajak penghasilan,

3.        Melalui Financial Leverage dimungkinkan laba perlembar saham akan meningkat,

4.        Kontrol terhadap operasi perusahaan oleh pemegang saham mayoritas tidak mengalami perubahan.

Kelemahannya:

1.          Risiko finansial perusahaan meningkat sebagai akibat meningkatnya penggunaan hutang (financial leverage),

2.          Batasan yang disyaratkan kreditur seringkali menyulitkan manajer,

3.          Munculnya agency problem yang mengakibatkan meningkatnya agency cost.

 

 

Sumber :

Widodo,Eko dan Wismanto.1998.Manajemen Keuangan 1.Jawa Barat: Gunadarma

http://digilib.unila.ac.id/8090/3/Bab%20II.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar