Pages

Jumat, 07 Mei 2021

JAWABAN SOAL KASUS HAL 156 MATA KULIAH TIBD

 

SOAL KASUS HAL 156

1.        Di suatu gedung bioskop, seorang kasir, yang berada di suatu ruang kantor yang terletak di sebuah pintu masuk, menerima uang dari pelanggan dan menjalankan sebuah mesin yang digunakan untuk mencetak tiket masuk yang bernomor urut tercetak. Untuk dapat memasuki gedung bioskop, pelanggan harus menyerahkan tiket kepada penjaga pintu yang berdiri di dekat pintu masuk gedung. Penjaga pintu menyobek setengah tiket, menyilahkan pelanggan masuk ke dalam gedung, dan menyerahkan setengah tiket sisanya kepada pelanggan. Setengah tiket sisanya dimasukkan ke dalam kotak yang terkunci.

Diminta :

a.    Tunjukkan unsur pengendalian intern yang ada dalam sistem penerimaan kas tersebut.

b.    Langkah apakah yang harus ditempuh oleh manajer gedung bioskop tersebut agar pengendalian intern terhadap penerimaan kas tersebut efektif.

c.    Misalkan kasir dan penjaga pintu tersebut memutuskan untuk melakukan persekongkolan (collusion) untuk mengambil keuntungan dari penerimaan kas bagi kepentingan diri mereka, tindakan apa yang kira-kira akan mereka lakukan ?

Jawaban :

a.    Dalam kasus ini, terdapat beberapa unsur pengendalian internal yaitu sebagai berikut :

·           Penetapan Tanggung Jawab (Establishment of Responsibility)

Di dalam kasus diatas terdapat penetapan tanggung jawab yang jelas, fungsi penerimaan uang dan pencetakan tiket menggunakan mesin dilakukan oleh kasir, selain itu fungsi penyobekan kertas tiket dilakukan oleh penjaga pintu. Hal ini memberikan benefit kepada pihak bioskop karena pengendalian internal yang dilakukan lebih efektif karena hanya satu orang yang bertanggung jawab atas masing-masing tugas/fungsi tersebut.

·           Pemisahan Tugas (Segregation of Duties)

Di dalam kasus diatas dapat terlihat bahwa fungsi penerimaan uang/ pencetakan tiket (kasir) dan penyobek tiket (penjaga pintu) dilakukan oleh orang yang berbeda. Kami mengasumsikan bahwa pemisahan ini dapat mencegah terjadinya kecurangan dalam masalah penjualan tiket. Semisal tugas penerimaan uang, pencetakan tiket, serta penyobekan tiket dilakukan oleh satu orang yang sama, bisa saja orang tersebut melakukan kecurangan berupa manipulasi data penerimaan. Orang tersebut bisa saja telah menerima uang dari pelanggan, namun tidak mencetak tiket, kecurangan tersebut sulit terlihat karena tidak ada bukti sobekan tiket yang diamasukkan ke tempat yang sudah disediakan bioskop. Atau bisa saja orang yang diberi tugas tadi, memberikan akses masuk bioskop kepada banyak pengunjung yang dikenalnya tanpa pembelian tiket yang sesuai. (Misal pengunjung hanya membeli 2 tiket, namun 5 orang pengunjung bisa masuk ke dalam bioskop, 3 orang tidak membayar, mereka bisa bebas masuk ke bioskop karena tidak ada tiket yang disobek sebelum masuk bioskop).

·           Prosedur Dokumentasi (Dokumentation Procedures)

Di dalam kasus diatas pemberian nomor tercetak pada tiket masuk  mengandung unsur pengendalian internal prosedur dokumentasi. Pemberian nomor cetak ini, digunakan akuntan dalam mencatat transaksi dalam pencatatan, selain itu digunakan sebagai perekam untuk menelusuri sebuah catatan transaksi dalam sebuah pencatatan.

·           Prosedur Dokumentasi (Dokumentation Procedures)

Di dalam kasus diatas pemberian nomor tercetak pada tiket masuk  mengandung unsur pengendalian internal prosedur dokumentasi. Pemberian nomor cetak ini, digunakan akuntan dalam mencatat transaksi dalam pencatatan, selain itu digunakan sebagai perekam untuk menelusuri sebuah catatan transaksi dalam sebuah pencatatan.

·           Pengendalian Fisik (Phisical Control)

Di dalam kasus diatas perlakuan terhadap sobekan tiket pelanggan yang dimasukkan kedalam kotak yang terkunci mengandung unsur pengendalian internal yaitu pengendalian fisik. Kami mengasumsikan dengan kotak yang terkunci ini, dapat meminimalisir kehilangan bukti transaksi tiket yang digunakan untuk kepentingan pengecekan transaksi penjualan tiket.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar