Pages

Minggu, 05 Juli 2015

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA



PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Setiap perubahan sosial budaya selalu mencakup tiga gagasan :
1.    Adanya perbedaan.
2.    Perbedaan itu berkaitan dengan waktu (dulu,sekarang, dan yang akan datang).
3.    Mengenai keadaan masyarakat.
A.         Pengertian Perubahan Sosial-Budaya
Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan yang kemudian mempengaruhi nilai-nilai, sikap-sikap, pola-pola perilaku antara kelompok-kelompok yang terdapat dalam masyarakat.

B.         Faktor-faktor Penyebab Perubahan
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat itu dilakukan secara sadar oleh masyarakat, tetapi juga ada perubahan yang tidak sadari. Perubahan terjadi dengan berbagai alasan. Karena itu harus menyesuaikan dengan faktor-faktor lain yang sudah mengalami perubahan terlebih dahulu. Dari beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan itu, berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab perubahan :
1.       Faktor Geografis
Faktor ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan alam. Faktor fisik seperti letak geografis juga akan mempengaruhi perubahan.
Contoh :
·            Pada daerah yang sukar untuk dijangkau tentu perubahan akan sangat lamban terjadi karena kontak budaya akan terbatas. Itu berarti bahwa perubahan budayaberkaitan dengan lingkungan alam.
·            Banyak bangunan kuno menjadi perubah secara fisik karena fakto temperatur  termasuk keadaan cuaca. Bangunan candi misalnya akan cepat ditumbuhi lumut kalau temperaturnya lembab.
2.       Faktor-faktor Teknologis
Faktor ini berkaitan dengana adanya penemuan baru dari masyarakat. Penemuan-penemuan baru yang terjadi dalam masyarakat dapat dalam bentuk 2 macam yaitu discovery (penemuan) dan invention (diterima/diterapkan).
a.       Discovery adalah penemuan baru baik berupa alat (fisik) maupun ide (non fisik). Misalnya mesin penggilingan gabah yang menghasilkan beras.
b.      Invention adalah kalau masyarakat sudah mengakui, menerima dan menerapkan penemuan baru itu. Masyarakat menerima proses penggilingan gabah itu sehingga meninggalkan cara lama dengan menumbuk padi. Dulu masyarakat membajak sawah dengan bantuan sapi, tetapi sekarang memakai traktor tangan. 

Dengan demikian discovary menjadi invention, walaupun memerlukan waktu yang    lama untuk proses adaptasi.

3.       Penduduk
Pertambahan penduduk terlalu cepat seperti di Jawa mengakibatkan
terjadinya beberapa perubahan. Seperti :

·         Perubahan pada struktur masyarakat dan lembaga kemasyarakatan
·         Muncul perkampungan baru dengan penduduk yang hiterogin
·         Di kompleks perumahan yang baru, tinggal masyarakat majemuk karena mereka berasal dari berbagai daerah, suku bangsa, agama.

Pemerintah Indonesia mencoba menciptakan pemerataan jumlah penduduk dan kesejahteraan. Karena itu dilakukan pemindahan penduduk melalui transmigrasi. Daerah yang penduduknya padat seperti Jawa, Bali dipindahkan ke Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Papua. Lambat laun terjadi percampuran nilai-nilai budaya masyarakat pendatang dengan masyarakat asli.

Percampuran itu disebut dengan proses akulturasi kebudayaan. Akultursi kebudayaan adalah fenomena yang timbul jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak.
Kontak dapat berlangsung secara langsung dan terus menerus. Akibatnya timbul perubahan dalampola kebudayaan yang original dari salah satu kelomppk atau ke dua-duanya. Prosesa kulturasi timbul bila suatu kebudayan tertentu dihadapkan dengan unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda.

C.         Faktor- faktor Penghambat Perubahan
Disamping faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan sosial dan budaya, terdapat juga faktor penghambat atau faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan. Faktor-faktor itu antara lain:
a.       Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b.      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lamban
c.       Sikap masyarakat yang masih sangat tradisional
d.      Prasangka negatif terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap tertutup (eksklusif).
D.      Bentuk Perubahan
1.  Perubahan yang terjadi secara cepat dan secara lambat.
Jenis perubahan ini bisa direncanakan atau perubahan yang tidak direncanakan.
Contoh :
Akibat sunami di Aceh misalnya, ternyata membawa perubahan masyarakat sangat cepat dari aspek ekonomi dan sosial. Harta benda mereka habis dilanda banjir, sanak keluarga mereka bercerai berai dalam waktu yang sangat singkat.
Perubahan yang lambat misalnya, bagaimana lambannya peningkatan daya beli
masyarakat. Murahnya upah buruh sehingga berpengaruh terhadap daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
2.  Perubahan yang pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar
Kemajuan teknologi komunikasi melalui telepon genggam/hand phone (HP)sudah menjalar sampai ke pelosok pedesaan. Degan adanya alat komunikasi ini terjadi perubahan besar dalam kehidupan
3.  Perubahan yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki
Perubahan dikehendaki atau direncanakan, karena memiliki kepentingan atau dirasa memberikan manfaat dalam kehidupannya. Misalnya pengendalian jumlah penduduk, keikut sertaan masyarakat dalam Keluarga Berencana (KB) untuk mengatur kelahiran.
Sedangkan perubahan yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang berkaitan dengan hukum alam. Manusia tidak mampu mengendalikan perubahan itu. Misalnya harus pindah tempat tinggal karena bencana alam.

E.       Tipe Masyarakat Dalam Menyikapi Perubahan
Dilihat dari tempat tinggalnya, kita menemukan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, ada masyarakat primitif dan modern. Dilihat dari profesinya ada kelompok petani, buruh, pegawai pemerintah, pejabat dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi sikapnya terhadap suatu perubahan. Terjadinya perubahan sosial maupun budaya dalam masyarakat njuga sangat tergantung dari bagaimana kontak budaya itu terjadi.

Ada beberapa bentuk kontak budaya yang bermuara pada seberapa besar perubahan itu terjadi. Bentuk-bentuk kontak budaya itu antara lain :
1.       Antar bagian-bagian atau seluruh masyarakat
2.       Antar golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan
3.       Masyarakat yang menguasai dengan yang dikuasai
4.       Masyarakat sama besar dan berbeda besarnya
5.       Aspek budaya non material dengan yang material
Dalam menyikapi perubahan itu juga sangat tergantung apakah perubahan itu memberikan manfaat atau merugikan.
Perubahan yang bermanfaat dan menguntungkan jika:
1.       Masyarakat merasa membutuhkan
2.       Perubahan itu dapat difahami dan dikuasai
3.       Menguntungkan masyarakat
4.       Tidak merusak prestise
5.       Mendorong untuk meningkatkan taraf hidup
6.       Tidak bertentangan dengan tata nilai yang ada dalam masyarakat
Dilain pihak, terdapat kelompok masyarakat lain yang menolak terjadinya perubahan itu. Perubahan itu dianggap merugikan jika:
1.       Menggunakan hal yang baru akan mendapat hukuman dari masyarakat
2.       Penemuan baik material maupun non material sulit diintegrasikan dalam pola kebudayaan dimana perubahan itu timbul.
3.       Menghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4.       Bertentangan dengan tata nilai yang dianut oleh masyarakat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar