PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Setiap perubahan sosial budaya selalu mencakup tiga gagasan :
1. Adanya perbedaan.
2. Perbedaan itu berkaitan dengan waktu
(dulu,sekarang, dan yang akan datang).
3. Mengenai keadaan masyarakat.
A.
Pengertian Perubahan Sosial-Budaya
Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan yang kemudian mempengaruhi nilai-nilai, sikap-sikap, pola-pola
perilaku antara kelompok-kelompok yang terdapat dalam masyarakat.
B.
Faktor-faktor Penyebab Perubahan
Perubahan yang
terjadi dalam masyarakat itu dilakukan secara sadar oleh masyarakat, tetapi juga ada
perubahan yang tidak sadari. Perubahan terjadi dengan berbagai alasan. Karena itu harus menyesuaikan dengan
faktor-faktor lain yang sudah mengalami perubahan terlebih dahulu. Dari beberapa faktor
penyebab terjadinya perubahan itu, berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab perubahan :
1.
Faktor Geografis
Faktor ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan alam. Faktor fisik
seperti letak geografis juga akan mempengaruhi perubahan.
Contoh :
·
Pada daerah yang sukar untuk dijangkau tentu
perubahan akan sangat lamban terjadi karena kontak budaya akan terbatas. Itu berarti
bahwa perubahan budayaberkaitan dengan lingkungan alam.
·
Banyak
bangunan kuno menjadi perubah
secara fisik karena fakto
temperatur termasuk keadaan cuaca. Bangunan candi
misalnya akan cepat ditumbuhi lumut kalau temperaturnya lembab.
2. Faktor-faktor Teknologis
Faktor ini berkaitan dengana adanya penemuan baru dari masyarakat.
Penemuan-penemuan baru yang terjadi dalam masyarakat dapat dalam bentuk 2 macam
yaitu discovery (penemuan) dan invention (diterima/diterapkan).
a.
Discovery adalah penemuan
baru baik berupa alat (fisik) maupun ide (non fisik). Misalnya mesin
penggilingan gabah yang menghasilkan beras.
b.
Invention adalah kalau
masyarakat sudah mengakui, menerima dan menerapkan penemuan baru itu.
Masyarakat menerima proses penggilingan gabah itu sehingga meninggalkan cara lama dengan menumbuk padi. Dulu
masyarakat membajak sawah dengan bantuan sapi, tetapi sekarang memakai traktor
tangan.
Dengan demikian discovary
menjadi invention, walaupun
memerlukan waktu yang lama untuk
proses adaptasi.
3. Penduduk
Pertambahan penduduk terlalu cepat seperti di Jawa mengakibatkan
terjadinya beberapa perubahan. Seperti :
·
Perubahan pada struktur masyarakat dan lembaga kemasyarakatan
·
Muncul perkampungan baru dengan penduduk yang hiterogin
·
Di kompleks perumahan yang baru, tinggal masyarakat
majemuk karena mereka berasal dari
berbagai daerah, suku bangsa, agama.
Pemerintah Indonesia mencoba menciptakan pemerataan jumlah penduduk dan
kesejahteraan. Karena itu dilakukan pemindahan penduduk melalui transmigrasi.
Daerah yang penduduknya padat seperti Jawa, Bali dipindahkan ke Kalimantan,
Sulawesi, Sumatra dan Papua. Lambat laun terjadi percampuran nilai-nilai
budaya masyarakat pendatang dengan masyarakat asli.
Percampuran
itu disebut dengan proses akulturasi kebudayaan. Akultursi kebudayaan
adalah fenomena yang timbul jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai
kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak.
Kontak dapat berlangsung secara langsung dan terus menerus. Akibatnya timbul perubahan dalampola kebudayaan yang original dari salah
satu kelomppk atau ke
dua-duanya. Prosesa kulturasi timbul bila suatu kebudayan tertentu dihadapkan dengan unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda.
C.
Faktor- faktor Penghambat Perubahan
Disamping
faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan sosial dan budaya, terdapat juga faktor penghambat
atau faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan. Faktor-faktor itu antara
lain:
a.
Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain
b.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang lamban
c.
Sikap
masyarakat yang masih sangat tradisional
d.
Prasangka
negatif terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap tertutup (eksklusif).
D. Bentuk Perubahan
1. Perubahan
yang terjadi secara cepat dan secara lambat.
Jenis perubahan ini bisa
direncanakan atau perubahan yang tidak direncanakan.
Contoh :
Akibat sunami di Aceh
misalnya, ternyata membawa perubahan masyarakat sangat cepat dari aspek ekonomi
dan sosial. Harta benda mereka habis dilanda banjir, sanak keluarga mereka
bercerai berai dalam waktu yang sangat singkat.
Perubahan yang lambat misalnya, bagaimana
lambannya peningkatan daya beli
masyarakat. Murahnya upah buruh sehingga
berpengaruh terhadap daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
2. Perubahan yang
pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar
Kemajuan teknologi komunikasi melalui telepon
genggam/hand phone (HP)sudah menjalar sampai ke pelosok pedesaan. Degan adanya
alat komunikasi ini terjadi perubahan besar
dalam kehidupan
3. Perubahan yang
dikehendaki dan yang tidak dikehendaki
Perubahan dikehendaki
atau direncanakan, karena memiliki kepentingan atau dirasa memberikan manfaat
dalam kehidupannya.
Misalnya pengendalian jumlah penduduk, keikut sertaan masyarakat dalam Keluarga Berencana (KB) untuk mengatur kelahiran.
Sedangkan perubahan yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang berkaitan dengan
hukum alam. Manusia tidak mampu mengendalikan perubahan itu.
Misalnya harus pindah tempat
tinggal karena bencana alam.
E.
Tipe Masyarakat Dalam Menyikapi Perubahan
Dilihat dari tempat
tinggalnya, kita menemukan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, ada
masyarakat primitif dan modern. Dilihat dari profesinya ada kelompok petani,
buruh, pegawai pemerintah, pejabat dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut juga
mempengaruhi sikapnya terhadap suatu perubahan. Terjadinya perubahan sosial maupun budaya dalam
masyarakat njuga sangat tergantung dari bagaimana kontak budaya itu terjadi.
Ada beberapa bentuk
kontak budaya yang bermuara pada seberapa besar perubahan itu terjadi. Bentuk-bentuk kontak
budaya itu antara lain :
1.
Antar bagian-bagian atau seluruh masyarakat
2.
Antar golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan
3.
Masyarakat yang menguasai dengan yang dikuasai
4.
Masyarakat sama besar dan berbeda besarnya
5.
Aspek budaya non material dengan yang material
Dalam menyikapi
perubahan itu juga sangat tergantung apakah perubahan itu memberikan manfaat atau
merugikan.
Perubahan yang
bermanfaat dan menguntungkan jika:
1.
Masyarakat merasa membutuhkan
2.
Perubahan itu dapat difahami dan dikuasai
3.
Menguntungkan masyarakat
4.
Tidak merusak prestise
5.
Mendorong untuk meningkatkan taraf hidup
6.
Tidak bertentangan dengan tata nilai yang ada dalam
masyarakat
Dilain pihak, terdapat
kelompok masyarakat lain yang menolak terjadinya perubahan itu.
Perubahan itu dianggap merugikan jika:
1.
Menggunakan hal yang baru akan mendapat hukuman dari
masyarakat
2.
Penemuan baik material maupun non material sulit
diintegrasikan dalam pola kebudayaan dimana perubahan itu timbul.
3.
Menghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
4.
Bertentangan dengan tata nilai yang dianut oleh
masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar